Bersama anak didik

Jumat, 17 Mei 2013

Kurang Tidur Pengaruhi Prestasi Murid

KOMPAS.com - Kurang tidur merupakan faktor penting di balik menurunnya prestasi anak di sekolah. Demikian temuan para peneliti yang mengkaji lamanya anak tidur dan prestasi mereka di sekolah di berbagai negara.


Anak-anak yang kurang tidur terutama di jumpai di negara-negara maju dan para ahli mengkaitkan kecenderungan ini dengan makin seringnya anak berinteraksi dengan komputer dan telepon genggam pintar. Banyak anak di negara maju yang menggunakan ponsel pintar atau komputer hingga larut malam.

Kurang tidur terbukti sangat mengganggu konsentrasi anak, sehingga guru harus melambatkan penyampaikan materi pelajaran.

Tidur sangat diperlukan

Kajian yang dilakukan para peneliti di Boston College menunjukkan jumlah terbesar anak yang kurang tidur ada di Amerika Serikat yang mencapai 73% di antara anak usia 9-10 tahun, sementara yang berusia 13-14 tahun angkanya mencapai 80%.

Rata-rata internasional untuk dua kelompok usia tersebut masing-masing adalah 47% dan 57%.

Anak-anak di Selandia Baru, Arab Saudi, Australia, Inggris, Irlandia, dan Prancis juga tergolong kurang tidur. Sementara anak di Azerbaijan, Kazakhstan, Portugal, Republik Ceko, Jepang, dan Malta masuk ke daftar yang mendapatkan waktu tidur yang cukup.

"Anak sangat memerlukan tidur. Jika guru melaporkan sebagian murid di kelas kekuarangan tidur, jelas ini akan berpengaruh terhadap prestasi secara keseluruhan," kata Chad Minnich, peneliti di Boston College.

Sumber berita www.edukasi.kompas.com

Rabu, 08 Mei 2013

Asam Basa dan Garam

1. Asam
Asam ialah senyawa yang dalam larutannya (terlarut dalam air) menghasilkan ion hidrogen.
Buah-buahan yang masih muda pada umumnya berasa masam. Sebenarnya rasa masam dalam buah-buahan tersebut disebabkan karena zat kimia yang terkandung di dalamnya yang biasa disebut asam. Secara kimia, asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen (H+). Asam akan terionisasi menjadi ion hidrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negatif. Beberapa asam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti ditunjukkan dalam tabel 2.1 berikut ini.

Minggu, 05 Mei 2013

IPA Edukasi: Cermin Cekung dan Cermin Cembung

Kamis, 02 Mei 2013

Berpikirlah Di Luar Kebiasaan untuk Menggapai Cita-Cita

"Berpikirlah di Luar Kebiasaan untuk Menggapai Cita-Cita" begitulah kalimat yang sering terlontar dari seorang Pria kelahiran Semarang 10 Mei 1964 dalam menyemangati para calon "Pemimpin" Bangsa Indonesia yang sedang berkompetisi mendapatkan Beasiswa dari Program Beasiswa Unggulan untuk meneruskan cita-cita melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dengan Kick Andy
Dr. rer. nat. AB Susanto, MSc, yang kerap dipanggil dengan sapaan "Pak Abe", telah mengabdikan dirinya pada Program Beasiswa Unggulan Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sejak tahun 2005. Saat ini dengan mengemban amanah sebagai Koordinator Program Beasiswa Unggulan, bersama-sama tim pelaksana teknis Program Beasiswa Unggulan mengembangkan Program Beasiswa Unggulan.
Selama mengabdikan dirinya di Program Beasiswa Unggulan, Pria yang memiliki hobi jalan - jalan dan membaca buku ini, telah banyak menyumbangkan ide-ide kreatifnya mengembangkan berbagai jenis program beasiswa. Banyak pula kerjasama yang telah dihasilkan selama beliau menjadi koordinator Program Beasiswa Unggulan, baik kerjasama dengan pemerintahan maupun perbankan.
Di samping sebagai Koordinator Program Beasiswa Unggulan, Dr. rer. nat. AB Susantp., MSc juga merupakan salah satu Dosen di Universitas Diponegoro, Semarang. Beliau mendapatkan gelar master  dari The University of Ryukyus, Okinawa Jepang pada Tahun 1993 dan pada tahun 2002 mendapatkan gelar Doktor  dari Universitat Bremen Jerman dalam bidang Botani Laut.
Orang Lugu Sekolah di Jerman
Selama kuliah di Universitat Bremen Jerman, Dr. rer. nat. AB Susanto, MSc aktif menjadi seorang penulis. Walaupun bidang yang ditekuni adalah Botani laut, ternyata selama kuliah beliau merupakan penulis lepas pada majalah INFOLINUX. Bersama tim yang juga lulusan Jerman (Dr. rer. nat I Made Wiryana, Dr-ing. Adang Suhendra dan Ernianti Hasibuan, MSc) berhasil menerbitkan buku "Orang Lugu Sekolah di Jerman" yang kini di tahun 2013 akan diterbitkan edisi ke-III di pasaran. (ena)

Sumber: Beasiswa Unggulan